Terbuai dalam irama Qur’ani,- Pagi yang indah setelah tetesan hujan yang memecah hening senin malam. Kebesaran Allah swt yang menciptakan perpuratan waktu pagi , siang, sore , malam dan kembali ke waktu pagi lagi. Tiada hal yang dapat kuucapkan kecuali rasa syukur yang dalam atas kebesaran nikmat Allah swt. Hembusan nafas di pagi ini sembari diiringi irama Qur’ani yang terdengar dari telinga yang indah ini.
Dimulai dari surat Al-fatihah dan dilanjutkan dengan lantunan ayat demi ayat dari juz 30 aku terbuai dalam irama Qur’ani. Jari – jari tangan menekan keyboard laptop putih yang mungil seakan tiada titik dan koma mengalir bagaikan air mengalir yang tidak tahu dimana akan bermuara. Kala ayat demi ayat terdengar dengan merdunya hati tenang, pikiran jernih dan dunia seakan tiada beban yang melanda.
Selasa pagi kulalui dengan terbuai dalam irama Qur’ani. Aku berharap pagi ini menjadi awal yang baik dalam mengawali aktivitas di hari ini. Untauian kata demi kata yang menjadi kalimat harapan demi harapan yang terucap dalam uraian do’aku.
Pagi ini aku menulis dan hati berkata “ Aku Terbuai dalam Irama Qur’ani “.
Dimulai dari surat Al-fatihah dan dilanjutkan dengan lantunan ayat demi ayat dari juz 30 aku terbuai dalam irama Qur’ani. Jari – jari tangan menekan keyboard laptop putih yang mungil seakan tiada titik dan koma mengalir bagaikan air mengalir yang tidak tahu dimana akan bermuara. Kala ayat demi ayat terdengar dengan merdunya hati tenang, pikiran jernih dan dunia seakan tiada beban yang melanda.
Selasa pagi kulalui dengan terbuai dalam irama Qur’ani. Aku berharap pagi ini menjadi awal yang baik dalam mengawali aktivitas di hari ini. Untauian kata demi kata yang menjadi kalimat harapan demi harapan yang terucap dalam uraian do’aku.
“ Ya Allah , jadikanlah pagi ini , awal yang baik untuk kelanjutan aktivitasku ““ Ya Allah, jadikanlah pagi ini cahaya penerang atas ilmu yang akan aku terima dari para pemberi ilmu ““ Ya Allah , jadikanlah pagi ini sebuah wujud kesyukuranku atas nikmatmu ““ Ya Allah, ku terbuai dalam irama Qur’anmu dan aku titipkan seikat do’a untuk kedua orang tuaku “ “ Ya Allah , Engkau yang Maha Pemurah, Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Bijaksana Maha dari segala Maha “
Pagi ini aku menulis dan hati berkata “ Aku Terbuai dalam Irama Qur’ani “.
Puitis bahasnya sob... Lanjutkan
BalasHapusHehehe... Puitis dikit-dikit ... Makasih kawan ... keep blogging :))
Hapus